Daging mentah tidak boleh dicuci, simak penjelasan ilmiahnya

Kamis, 03 Juni 2021 | 10:59 WIB Sumber: Kompas.com
Daging mentah tidak boleh dicuci, simak penjelasan ilmiahnya

ILUSTRASI. Ternyata mencuci daging adalah kesalahan terbesar yang sering dilakukan di dapur. KONTAN/Baihaki/


TIPS & TRIK - JAKARTA. Sebagian besar orang menganggap mencuci bahan makanan akan membuat bahan makanan lebih bersih. Kebanyakan orang mencuci daging dengan alasan untuk membersihkan darah, lemak, dan bakteri. Alasan lainnya adalah karena kebiasaan dan diajarkan oleh orang tua. 

Ternyata mencuci daging adalah kesalahan terbesar yang sering dilakukan di dapur. Sebagian orang mencuci daging di bawah air mengalir, sedangkan sebagian lagi merendam daging di dalam sebaskom air. 

Bahkan ada yang mencuci daging menggunakan air garam, cuka, atau perasan lemon untuk mencuci daging. Padahal cara ini tidak efektif membunuh bakteri. 

Baca Juga: Fakta menarik ketupat, hidangan khas yang selalu dihidangkan saat Hari Raya Lebaran

Kontaminasi silang 

Dilansir dari Food Safety and Inspection Service U.S. Department of Agriculture (1/6/2020), mencuci daging dan ayam sebelum dimasak tidak direkomendasikan. Hal ini disebabkan karena bakteri pada daging mentah bisa menyebar ke permukaan lain seperti makanan, alat masak, permukaan meja dapur, atau baju Anda. 

Penyebaran ini bisa terjadi ketika adanya cipratan air ketika sedang mencuci daging. Cipratan air ini bisa mencapai jarak 50 sentimeter ke segala arah. Bahkan sebuah studi menunjukkan bahwa bak cuci yang digunakan untuk mencuci daging dan ayam mentah masih terdapat 14% bakteri walaupun sudah dibersihkan. 

Baca Juga: 6 Tips untuk menghindari keinginan makan junk food saat hamil

Penyebaran seperti ini dinamakan kontaminasi silang. Kontaminasi akibat mencuci daging bisa menyebabkan diare. Salah satu kasus keracunan makanan dan diare terbanyak di Inggris disebabkan oleh Campylobacter. 

Campylobacter paling banyak ditemukan di daging mentah, terutama daging ayam. Infeksi akibat Campylobacter bisa menyebabkan sakit perut, diare parah, bahkan muntah. Gejala ini akan berlangsung dua sampai lima hari. 

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru