Ini saran epidemiolog untuk mencegah Covid-19 karena mutasi virus corona B.1.1.7

Jumat, 05 Maret 2021 | 11:45 WIB Sumber: Kompas.com
Ini saran epidemiolog untuk mencegah Covid-19 karena mutasi virus corona B.1.1.7


COVID-19 - Jakarta. Mutasi virus corona di Inggris, B.1.1.7 sudah menyebar ke banyak negara. Terbaru, Indonesia masuk daftar penyebaran mutasi virus corona B.1.1.7.

Mutasi virus corona B.1.1.7 itu diperkirakan lebih cepat menularkan. Untuk mencegah Covid-19 akibat mutasi virus corona B.1.1.7, ahli epidemiolog menyarankan masyarakat melakukan sejumlah langkah-langkah pencegahan.

Informasi adanya 2 kasus Covid-19 dengan varian B.1.1.7 disampaikan oleh Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono dalam acara Inovasi Indonesia untuk Indonesia Pulih Pasca-pandemi, yang disiarkan langsung di kanal YouTube Kemenristek/Brin, Selasa (2/3/2021).

Ia mengonfirmasi bahwa mutasi virus corona B.1.1.7 sudah masuk ke Indonesia. "Tadi malam saya mendapatkan informasi bahwa dalam tepat satu tahun hari ini kita menemukan mutasi B.1.1.7 UK di Indonesia, ini fresh from the oven baru tadi malam ditemukan dua kasus," kata Dante.

Dengan ditemukannya kasus Covid-19 akibat varian baru virus corona hasil mutasi B.1.1.7 di Indonesia, apa yang harus dilakukan?

Meningkatkan 5M untuk mencegah Covid-19 akibat virus corona B.1.1.7

Epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman meminta masyarakat untuk meningkatkan 5M. Lima M adalah memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.

Menurut Dicky, 5M tersebut harus ditingkatkan baik dari sisi kuantitas dan kualitasnya. "Misalnya kalau sebelumnya pakai masker kain satu lapis, sekarang sebaiknya dua lapis, itu CDC AS juga sudah menyarankan itu," ujar Dicky saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/3/2021).

Ia juga mengingatkan, agar melakukan pola hidup sehat dan rajin berolahraga. Olahraga bisa dilakukan di rumah. Dicky mengatakan, strain baru virus corona B.1.1.7 ini lebih cepat menular daripada varian yang selama ini menyebar di Indonesia.

"Karena strain baru ini ya cepat banget penularannya, terutama lewat droplet itu. Jadi ini virusnya sama, SARS-CoV2, kemudian mekanisme penularannya juga sama, gejalanya relatif sama," kata Dicky.

Baca juga: 7 Gejala virus corona varian baru Inggris B.1.1.7, waspada!

Strategi untuk mencegah Covid-19 akibat virus corona B.1.1.7

Strategi yang harus diterapkan oleh pemerintah juga sama yaitu testing, tracing dan treatment (3T), tetapi kuantitas dan kualitasnya harus ditingkatkan. Dicky mengatakan, bukan tidak mungkin ditemukannya mutasi ini akan membuat peningkatan kasus dalam beberapa waktu ke depan.

"Kalau peningkatan kasus ya sudah bisa dipastikan ya. Tapi apakah di Indonesia akan terlihat, itu yang belum tentu. Karen ini akan terlihat dari testingnya," ucap Dicky.

Apabila terjadi peningkatan kasus, ujar Dicky, maka dampaknya hunian rumah sakit akan terisi penuh dan bertambahnya tingkat kematian.

Diberitakan Kompas.com, 30 Desember 2020, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof dr Zubairi Djoerban mengatakan, tindakan vaksinasi hampir pasti, namun tetap efektif terhadap varian baru virus corona B.1.1.7.

Zubairi mengatakan bahwa varian baru ini juga tetap akan terdeteksi menggunakan uji PCR. "Tetap mampu mendeteksi (dengan PCR). Tes PCR ini bisa mendeteksi tiga spike (seperti paku-paku yang menancap pada permukaan virus corona) berbeda," kata dia.

Di sisi lain, para ilmuwan sedang bekerja untuk mempelajari lebih lanjut tentang varian ini untuk lebih memahami betapa mudahnya ia dapat ditularkan dan apakah vaksin resmi saat ini akan melindungi orang terhadap varian baru tersebut. Saat ini, tidak ada bukti bahwa varian ini menyebabkan penyakit yang lebih parah atau peningkatan risiko kematian.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Masuk Indonesia, Masyarakat Diminta Lakukan Ini...",


Penulis : Dandy Bayu Bramasta
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

 

Selanjutnya: Ada virus corona B.1.1.1.7 Bandara Soeta perbarui aturan perjalanan penumpang pesawat

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Adi Wikanto
Terbaru