Takjil ini tidak baik untuk kesehatan, perlu Anda hindari selama puasa Ramadan

Sabtu, 24 April 2021 | 13:00 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
Takjil ini tidak baik untuk kesehatan, perlu Anda hindari selama puasa Ramadan


RAMADHAN - Berburu takjil untuk menu berbuka puasa menjadi kegiatan yang umum dilakukan saat bulan Ramadan. Panganan, seperti gorengan, kolak pisang, dan es campur, biasa tersaji untuk berbuka. 

Kenikmatan menyantap takjil setelah seharian menahan lapar dan dahaga membuat banyak orang mengabaikan nilai gizinya. 

Melansir laman Universitas Sebelas Maret (UNS), Ahli gizi Rumahsakit (RS) UNS Banun Ma’rifah Fathsidni mengimbau masyarakat agar memperhatikan kandungan gizi takjil yang akan dihidangkan. 

Tubuh selama puasa tidak mendapatkan asupan makanan dan minum selama kurang lebih 14 jam. Hal ini bisa menyebabkan risiko hipoglikemi karena kekurangan asupan gizi. 

Karenanya, makanan manis dianjurkan untuk dikonsumsi bersama dengan segelas air saat berbuka. Makanan manis mudah diserap tubuh untuk sumber tenaga setelah selama seharian tubuh tidak menerima asupan apapun. 

Baca Juga: ITS jawara, ini daftar universitas terbaik Indonesia versi THE Impact Rankings 2021

Konsumsi takjil berlebihan membahayakan tubuh

Meskipun bisa menggantikan energi yang digunakan seharian, mengkonsumsi takjil manis secara berlabihan tidak baik untuk tubuh.

Takjil biasanya menggunakan pemanis yang berlebihan, seperti sirup gula, susu kental manis, dan pemanis buatan.

Kandungan gula sederhana dan pemanis yang ada di takjil bisa meningkatkan risiko peningkatan gula darah dan risiko diabetes mellitus

"Kandungan gula yang cenderung tinggi pada takjil seperti kolak, es buah, dan sebagainya tidak disarankan untuk dikonsumsi dalam waktu yang terus menerus dan porsi yang banyak,” terang Banun Ma’rifah Fathsidni seperti dikutip dari laman UNS. 

Takaran konsumsi gula, garam, dan lemak harian yang dianjurkan Kementerian Kesehatan adalah G4G1L5, yaitu gula 4 sdm, garam 1 sdt, dan lemak 5 sdm minyak. 

Baca Juga: Cara agar tahan haus saat puasa Ramadan

Berbuka puasa dengan gorengan juga tidak dianjurkan, mengingat tingginya asupan lemak dari minyak dan tepung. 

Banun Ma’rifah Fathsidni mengingatkan akan risiko kenaikan kadar kolesterol darah jika mengonsumsi gorengan yang tinggi lemak. 

Selain gorengan, siomay, bakso bakar, dan batagor juga menjadi takjil yang perlu dihindari untuk dikonsumsi secara berlebihan. 

Kandungan garam yang berlebihan pada makanan tersebut berisiko meningkatkan kadar natrium dalam darah. Tingginya kadar natrium bisa meningkatkan tekanan darah dan gangguan elektrolit tubuh. 

Buah disarankan dikonsumsi saat berbuka puasa

Agar tubuh tetap sehat dan bugar selama menjalani puasa Ramadan, air putih sangat disarankan untuk berbuka. Air putih bisa mencegah dehidrasi karena seharian tidak menerima asupan cairan. 

Buah-buahan dan karbohidrat kompleks seperti gandum juga disarankan untuk berbuka. Kudapan, seperti agar-agar, kue kering dari gandum, buah, dan jus buah, bisa menjadi alternatif menu takjil yang sehat untuk berbuka puasa.

Selanjutnya: Ini pengertian interpersonal skill serta ragamnya yang perlu calon karyawan ketahui

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Tiyas Septiana

Terbaru