Tata cara salat jenazah dan salat ghaib, ketentuan dan bacaan doanya

Jumat, 08 Oktober 2021 | 12:43 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
Tata cara salat jenazah dan salat ghaib, ketentuan dan bacaan doanya

ILUSTRASI. Tata cara salat jenazah dan salat ghaib, ketentuan, dan bacaan doanya. KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


EDUKASI - Salat jenazah merupakan salat yang hukumnya fardhu kifayah. Yang artinya, jika sudah ada yang melaksanakan, maka gugur kewajibannya bagi orang lain. 

Bersumber dari situs Nahdlatul Ulama (NU), jika secara sengaja tidak ada yang menunaikan salat jenazah, maka umat Islam secara umum akan berdosa. 

Rukun salat jenazah dan salat ghaib berbeda dengan salat fardhu atau sunnah karena tidak ada gerakan ruku', i'tidal, dan sujud. 

Ada pula syarat yang perlu dipenuhi pada salat jenazah di antaranya:

  • Menutup aurat, suci dari hadas besar dan kecil, suci badan, pakaian, dan tempatnya serta menghadap kiblat. 
  • Jenazah sudah dimandikan dan dikafani. 
  • Meletakkan jenazah sebelah kiblat orang yang menyalatinya. Dikecualikan jika salat dilakukan di atas kubur atau salat ghaib. 

Baca Juga: Tata cara Sholat Dhuha, bacaan doa, jumlah rakaat, dan waktu melaksanakannya

Tata cara salat jenazah

Bersumber dari buku Risalah Tuntunan Sholat Lengkap karya Moh. Rifa'i, saat berdiri seperti akan mengerjakan salat fardhu, Anda membaca niat salat jenazah.

Niat salat jenazah untuk jenazah lelaki

Ushallii 'alaa haadzal mayyiti arba'a takbiiraatin fardlal kifaayati (ma'muuman/imaaman) lillaahi ta'aalaa 

Artinya: "Aku niat salat atas mayit ini empat Takbir fardlu kifayah karena Allah."

Niat salat jenazah ntuk jenazah perempuan

Ushallii 'alaa haadzihil mayyitati arba'a takbiiratin fardlal kifaayati (ma'muuman/imaaman) ta'aala 

Setelah takbiratul ihram, yaitu setelah mengucapkan "Allahu Akbar", bersama dengan niat, letakkan tangan kanan di atas tangan kiri. 

Kemudian membaca surat al-Fatihah tanpa membaca surat lainnya. Kemudian membaca "Allahu Akbar".

Setelah takbir kedua, kemudian membaca shalawat atas Nabi:

Allahumma shalli 'alaa Muhammadin

Artinya: "Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad".

Atau akan lebih sempurna dengan membaca shalawat berikut ini:

Allahumma shalli'alaa Muhammadin wa alaa aali Muhammadin kama shallaita 'alaa Ibraahiima wa'alaa aali Ibraahiima wabaarik 'alaa Muhammadin wa'alaa aali Muhammadin kamaa baarakta 'alaa Ibraahiima wa'alaa aali Ibraahiima fil 'aalamiina innaka hamiidum majiidun 

Artinya: "Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi dan atas keluarganya, sebagaimana Tuhan pernah memberi rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad dan para keluarganya, sebagaimana Tuhan pernah memberikan berkah kepdaa Nabi Ibrahim dan para keluarganya. Di seluruh alam ini Tuhanlah yang terpuji Yang Maha Mulia".

Setelah takbir ketiga, sekurang-kurangnya membaca doa berikut ini untuk jenazah laki-laki:

Allahummaghfir lahuu warhamhu wa'aafihi wa'fu 'anhu

Artinya: "Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat dan sejahtera dan maafkanlah dia".

Akan lebih sempurna jika membaca doa berikut ini:

Allahummaghfir lahu (lahaa) warhamhu (ha) wa‘âfihi (ha) wa‘fu anhu (ha) waakrim nuzulahu (ha) wawassi’ madkhalahu (ha) waghsilhu (ha) bil maa’i wats tsalji walbaradi wa naqqihi (ha) minal khathaya kama naqaita ats-tsauba al-abyadh minad danasi wa abdilhu (ha) daran khairan min darihii (ha) wa ahlan khairan min ahlihi (ha) wa zaujan khairan min zaujihi (ha) waqihi (ha) fitnatal qabri wa'adzaaban naari

Jika jenazah yang disholatkan berjenis kelamin perempuan, lafazh lahu diganti dengan lahaa

Baca Juga: Tata cara salat tahajud, bacaan niat dan doa, serta waktu pelaksanaannya

Doa untuk jenazah anak-anak, sebagai berikut:

Allahummaj'alhu farathan li'abawaihi wa salafan wadzukhran wa'izhatan wa'tibaaran wasyafii'an watsaqqil bihi mawaaziinahumaa wafrighshshabra 'alaa quluubihimaa walaa taftinhumaa ba'dahu walaa tahrimnaa ajrahu

Artinya: "Ya Allah, jadikanlah ia sebagai simpanan pendahuluan bagi ayah bundanya dan sebagai titipa, kebajikan yang didahulukan, dan menjadi pengajaran ibarat serta syafa'at bagi orang tuanya. Dan beratkanlah timbangan ibu bapanya karenanya, serta berilah kesabaran dalam hari kedua ibu-ba[anya. Dan janganlah menjadikan fitnah bagi ayah bundanya sepeninggalkannya, dan janganlah Tuhan menghalangi pahala kepada dua orang tuanya".  

Setelah takbir keempat, membaca doa:

Allaahumma laa tahrimnaa ajrahu walaa taftinnaa ba'dahu waghfir lanaa walahu

Artinya: "Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami (janganlah Engkau luputkan kamu akan pahalanya), dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kamu dan dia".

Akan lebih sempurna jika membaca doa: 

Allaahumma laa tahrimnaa ajrahu walaa taftinnaa ba'dahu waghfir lanaa walahu wali ikhwaaninal ladziina sabaquuna bil iimaani walaa taj'al fii quluubinaa ghillan lilladziina aamanuu rabbanaa innaka ra'uu fur rahiimun

Artinya: "Ya Allah janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami, dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya dan ampunilah kamu dan dia, dan bagi saudara-saudara kita yang mendahului kita dengan iman, dan janganlah Engkau menjadikan unek-unek/gelisah dalam hati kami dan bagi orang-orang yang beriman. Wahai Tuhan kami, sesungguhnya Engkaulah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".

Kemudian memberi salam seperti salat biasa setelah selesai. 

 

Tata cara salat ghaib

Salat ghaib sama halnya seperti sholat jenazah. Namun salat ghaib dilaksanakan apabila jenazah berada di tempat uang jauh. 

Salat ghaib sah sebagaimana salat jenazah biasa. Bacaannya sama dengan salat jenazah namun niat salat ghaib berbeda, yaitu:

Ushalli alal mayyitil ghaaibi arba'a takbiirattin fardlal kifaayati (ma'muuman/imaaman) lillaahi ta'aala

Atau bisa dengan menjelaskan nama jenazah yang akan disholatkan:

Ushalli 'alaa mayyiti (fulan) al ghaaibi arba'a takbiirattin fardlal kifaayati lillaahi ta'aala

Selesai salam, dilanjutkan dengan membaca surat al-Fatihah dan membaca doa:

Allaahumma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa'alaa aali Muhammadin. Allahumma bihaqqil faatihati i'tiq riqaabanaa wariqaaba haadzal mayyiti (haadzihil mayyitati untuk perempuan) minan naari. Allahumma anzilirrahmata wal maghfirata 'alaa haadzal mayyiti (haadzal mayyitati) waj'al qabra hu (ha) raudlatan minal jannati walaa taj'alhu (ha) hufratan minan niirani. Washallallaahu 'alaa khairi khalqihi sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aalihi washahbihii ajma'iina. Walhamdu lillahi rabbil aalamiina

Artinya: "Ya Allah, curahkanlah rahmat atas junjungan kita Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad. Ya Allah dengan berkahnya surat Al-Fatihah, bebaskanlah dosa kami dan dosa mayit ini dari siksaan api neraka."

"Ya Allah, curahkanlah rahmat dan berilah ampunan kepada mayit ini. Dan jadikanlah tempat kuburnya taman yaman dari sorga dan janganlah Engkau menjadikan kuburnya itu lubang jurang neraka. Dan Semoga Allah memberi rahmat kepada semulia-mulia makhlukNya yaitu junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga serta sahabat-sahabatnya sekalian, dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam."

Selanjutnya: Semua jurusan bisa daftar, BPJS buka lowongan kerja terbaru 2021 di banyak wilayah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 3 Tampilkan Semua
Editor: Tiyas Septiana

Terbaru