Makanan penyebab gagal ginjal
Beberapa makanan apabila dikonsumsi tanpa kontrol dan menjadi gaya hidup lambat laun bisa merusak ginjal dan jadi penyebab gagal ginjal. Melansir National Kidney Foundation, berikut beberapa makanan penyebab gagal ginjal yang sebaiknya dibatasi atau dihindari:
- Makanan yang banyak mengandung garam
Makanan penyebab gagal ginjal yang pertama adalah bahan makanan dengan kandungan garam tinggi. Kebiasaan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung garam, sodium, atau natrium dapat meningkatkan tekanan darah. Kondisi ini apabila tidak dikontrol bisa membahayakan ginjal.
Menurut Kementerian Kesehatan, anjuran konsumsi natrium atau sodium maksimal 2.000 miligram, atau maksimal satu sendok teh per hari. Hilangkan kebiasaan menambahkan garam meja ke sajian yang sudah terhidang di meja makan.
Bila perlu, kurangi asupan garam secara bertahap dengan menggantinya dengan rempah-rempah yang kaya cita rasa. Seiring berjalannya waktu, lidah bisa terbiasa menikmati sajian yang minim garam.
- Makanan olahan
Makanan penyebab gagal ginjal yang kedua adalah makanan olahan. Makanan olahan, termasuk makanan yang diawetkan, makanan kaleng, makanan beku atau frozen food biasanya banyak mengandung natrium dan fosfor.
Beberapa penelitian menunjukkan, kandungan fosfor dari makanan olahan bisa meningkatkan risiko penyakit ginjal dan masalah tulang. Coba perlahan ganti kebiasaan mengonsumsi makanan olahan atau berpengawet dengan pola makan untuk diet DASH (dietary approaches to stop hypertension) untuk mencegah darah tinggi.
Konsep DASH dirancang agar pelaku diet mengonsumsi makanan rendah garam, serta makan asupan yang banyak mengandung kalium, kalsium, dan mangnesium. Ketiganya efektif menurunkan tekanan darah.
- Daging berlebihan
Makanan penyebab gagal ginjal yang ketiga adalah konsumsi daging secara berlebihan. Protein hewani seperti daging dapat meningkatkan produksi asam dalam darah. Apabila seseorang kebiasaan makan daging berlebihan, ginjal lambat laun kesulitan menghilangkan asam dari darah.
Memang benar, protein seperti daging dibutuhkan untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan sel yang rusak. Namun, konsumsi daging sebaiknya tidak berlebihan dan harus selalu diimbangi dengan konsumsi buah dan sayuran.